DislutkanKalteng – Jawa Tengah - Dalam upaya meningkatkan kualitas pengawasan pengolahan hasil perikanan dan pemanfaatan ruang laut, Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislutkan) Provinsi Kalimantan Tengah melaksanakan kegiatan Adopsi Sistem Pengawasan ke Provinsi Jawa Tengah. Rombongan Dislutkan Prov. Kalteng yang dipimpin oleh Kepala Bidang Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Flederyck berkunjung ke Dislutkan Prov. Jawa Tengah, Jumat (29/11/2024).
Rombongan disambut hangat oleh Pengawas Perikanan Prima yang mewakili Kepala Bidang PSDKP Dislutkan Prov. Jawa Tengah. Pada kesempatan ini, Prima memberikan paparan mengenai sistem pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan di Jawa Tengah.
Dalam pertemuan ini Flederyck menyampaikan sambutan dari Kepala Dislutkan Prov. Kalteng bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mempelajari pengelolaan pengolahan hasil perikanan dan pemanfaatan ruang laut yang bertanggung jawab.
“Pengelolaan ini harus memperhatikan aspek kelestarian untuk memastikan pemanfaatan yang berkelanjutan dengan cara-cara yang ramah lingkungan. Salah satunya adalah melalui co-management, di mana pemerintah dan masyarakat pengguna sumber daya berbagi peran dalam pengelolaan perikanan,” ujar Flederyck.
Pada kesempatan berbeda, Kepala Dislutkan Prov. Klateng H. Darliansjah menyampaikan apresiasi kepada Dislutkan Prov. Jawa Tengah atas dukungan dan fasilitasi dalam kegiatan ini. Beliau pun berharap agar kegiatan ini memberikan manfaat nyata bagi peserta dan masyarakat.
“Semoga ilmu yang diperoleh dapat diterapkan di Kalimantan Tengah untuk meningkatkan pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan di wilayah perairan darat maupun laut, serta mendukung pengelolaan yang berkelanjutan,” pungkas Darliansjah.
Sebagai informasi, turut serta dalam kunjungan ini Pengawas Perikanan Tawiyah, Analis Kebijakan Merri Kristiani, dan Penata Kelola Kelautan dan Perikanan Roy Marllo Y. Berkat.
Selain berkunjung ke Dislutkan Prov. Jawa Tengah, rombongan juga berkesempatan untuk mengunjungi UMKM Mina Makmur yang dikelola oleh Hartini, dan melihat secara langsung proses pengolahan hasil perikanan seperti bandeng presto dan otak-otak bandeng yang telah mendapatkan Sertifikat Kelayakan Pengolahan (SKP).
Kunjungan pun dilanjutkan menuju ke kawasan hutan mangrove Dewi Mangrove Sari di Kabupaten Brebes. Rombongan bertemu dengan Pokmaswas Jaga Segara yang diwakili oleh Muhammad Bangkit. Kunjungan ini bertujuan untuk mempelajari pengelolaan ekosistem mangrove sebagai upaya pelestarian lingkungan sekaligus pengembangan ekonomi masyarakat sekitar. (NK/ned:t2n)